Senin, 27 April 2009

Sultan Hamid II Perancang Lambang Negara RI



SEPANJANG orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang Merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab --walau pernah
diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak --keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan "over commando" kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar - karena tidak mengikut sertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan "ide perisai Pancasila" muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.

Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku "Bung Hatta Menjawab" untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika". Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya "Sekitar Pancasila" terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda
Pancasila masih "gundul" dan "tidak berjambul" seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang "gundul" menjadi "berjambul" dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap kebelakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.

Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. "Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999," akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. "Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II," katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD
Provinsi Kal-Bar.**

Ditulis Oleh Turiman Fachturahman Nur SH, M.Hum.
(Penulis adalah Pengurus Yayasan Sultan Hamid II Jakarta)

BIOGRAFI LORD BADEN POWELL

Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak akan lepas dari pendiri gerakan kepanduan, yaitu “Lord Baden Powell Of Gilwell”. Beliau dilahirkan di “London, Inggris”, pada tanggal “22 Februari 1857”. Nama Lengkapnya adalah “Robert Stephenson Smyth Baden Powell”. Tetapi para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan “Baden Powell”. Nama kecil Baden Powell adalah “Ste, Stephe atau Stephenson” (tapi paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama “Robert” atau “Sir Robert” setelah mendapat gelar Ksatria dari “Raja Inggris”.

Ayah dari Baden Powell adalah “Prof. Domine Baden Powell”, seorang guru besar geometri di “Universitas Oxford, Inggris”. Sedangkan Ibu Baden Powell adalah “Henrietta Grace Smyth”, seorang puteri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal, yaitu “William T. Smyth”.

Baden Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden Powell mempunyai 9 (sembilan) orang saudara, yaitu : “Warington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher”. Dan Baden Powell bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya yang meninggal pada “tanggal 11 Juni 1860”. Pada usia 3 tahun Baden Powell telah menjadi seorang naka yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri. Baden Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta “Ny. Henrietta Grace Smyth”.

Setelah menemukan banyak kesulitan dalam memilih sekolah yang tepat untuk Baden Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Hentrietta Grace Smyth memasukkan Baden Powell ke “Charterhouse School” pada “tahun 1870”. Di Charterhouse, Baden Powell sangat popular (terkenal) selain pandai dalam belajar, sehingga Baden Powell meraih beasiswa, Baden Powell juga mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra seperti Marching Band, Klub menembak (Rifle Corps), Teater, Melukis dan menggambar, Kiper kesebelasan Chaterhouse. Di Chaterhouse School inilah Baden Powell mendapat julukan lainnya, yaitu “Bathing-Towel”.

Pada usia 19 tahun Baden Powell menamatkan sekolah di Chaterhouse School. Dan akhirnya Baden Powell bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya “Kolonel Henry Smyth”, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden Powell ditempatkan di “India”, dengan pangkat “Pembantu Letnan”.

Pengalaman Baden Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Selain itu Baden Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya, salah seorang sahabatnya yang paling dekat adalah “Kenneth Mc. Laren”. Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu Negara ke Negara lain. Baden Powell akhirnya bertugas di “Mafeking”, sebuah kota dipedalaman “Afrika Selatan”. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell menjadi terkenal dan dianggap pahlawan oleh bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa “Boer” selama kurang lebih “217 hari” (dari tanggal “13 Oktober 1899” sampai dengan tanggal “18 Mei 1900”). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat Baden Powell dinaikkan menjadi “Mayor Jenderal”. Selama bertugas di Afrika, Baden Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya semakin bertambah. Dan karena keberaniannya, Baden Powell sempat mendapat julukkan dari “suku-suku primitive” seperti “suku Zulu, Ashanti atau Metabele” sebagai “IMPEESA” yang artinya adalah “Srigala yang tidak pernah tidur”.

Pada tahun 1901, Baden Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian Baden Powell sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting”. Pada tahun 1907 Baden Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti dua puluh orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di “Pulau Brownsea (Brownsea Island)”.

Lalu pada “tahun 1908” Baden Powell menulis buku “Scouting For Boys”, sebuah karya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar diseluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada “tahun 1810”, Baden Powell “meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan” dengan pangkat terakhirnya adalah “Letnan Jendral”. Dan mulailah Baden Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada “tahun 1912”, Baden Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu siberbagai Negara. Baden Powell menikah dengan “Olave St. Clair Soames” (lebih dikenal dengan nama “Lady Baden Powell”) pada “tahun 1912” dan dikarunia tiga orang anak, yaitu : “Peter, Heather, dan Betty”.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di “Olimpia, London, Inggris” dalam acara “Jambore Dunia yang pertama”. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (“tanggal 6 Agustus 1920”) Baden Powell diangkat sebagai “Chief Scouth Of The World” atau “Bapak Pandu Sedunia”. Baden Powell juga dianugerahi gelar “Lord Baden Powell Of Gilwell”, dengan julukan “Baron” oleh “Raja George V”.

Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi “Batavia” (sekarang Jakarta) pada tanggal “3 Desember 1934”, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia. Baden Powell beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935 – 1938). Kemudian Baden Powell kembali ke tanah yang dicintainya, Afrika. Dan Baden powell menghabiskan masa tuanya di “Nyeri, Kenya”. Beliau akhirnya, meninggal dunia pada tanggal “8 Januari 1941”.

Minggu, 26 April 2009

TIPS MENGHINDARI NARKOBA


Apapun tawaran dan janji-janji manisnya tetap katakan dengan tegas TIDAAK !!!

atau dengan bahasa gaul, Emooh….aku !!


Jika dilingkungan pergaulanmu, kamu temukan kawanmu yang terlibat narkoba, berikan nasehat dengan kasih sayang, berikan pengertian akibat kerugian yang ditimbulkan karena narkoba, terutama pada dirinya sendiri.

Beraktifitaslah dalam kegiatan yang sehat dan positif. Sering lakukan diskusi sebab akibat narkoba bersama teman-temanmu.

Belajar giat, raih prestasi adalah hasil dari otak yang sehat.


Anggota Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 sedang menyalurkan hobinya
bermain musik dalam acara 13 Tahun Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238, Tahun 2009.



Apa Itu Narkotika ?

NARKOTIKA
(Menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA)

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.

2. Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan, mengolah, membuat, menghasilkan, mengemas dan / atau mengubah bentuk narkotik termasuk mengekstraksi, mengkonversi atau merakit narkotia untuk memproduksi obat.


3. Impor adalah kegiatan memasukkan narkotika ke dalam Daerah Pabean.


4. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan narkotika dari Daerah Pabean.


5. Peredaran gelap narkotika adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika.


6. Surat persetujuan Impor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika.


7. Surat persetujuan Ekspor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika.


8. Pengangkutan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan memindahkan narkotika dari satu tempat ketempat lain, dengan cara moda atau sarana angkutan apapun.


9. Pedagang besar farmasi adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan penyaluran sediaan farmasi termasuk narkotika dan alat kesehatan.


10. Pabrik obat adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan bahan obat termasuk narkotika.


11. Transito narkotika adalah pengangkutan narkotika dari suatu negara ke negara lain dengan melalui dan singgah di Wilayah Negara Republik Indonesia yang terdapat Kantor Pabean dengan atau berganti sarana angkutan.


12. Pecandu adalah orang yang menggunakan / menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis.


13. Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan.


14. Penyalahgunaan adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter.


15. Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika.


16. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.


17. Permufakatan jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih dengan maksud bersepakat untuk melakukan tindak pidana narkotika.


18. Penyadapan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan penyelidikan dan / atau penyidikan yang dilakukan dilakukan Oleh Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dengan cara melakukan penyadapan pembicaraan melalui telepon dan atau alat komunikasi elektronika lainnya.


19. Korporasi adalah kumpulan teroganisasi dari orang dan / atau kekayaan baik merupakan badan hukum maupun bukan


JENIS-JENIS NARKOTIKA
Mungkin Kamu belum tahu tentang berbagai jenis Narkoba yang ada , karena nama yang dipakai di masyarakat adalah nama Gaulnya ,jadi jauh berbeda dengan nama aslinya atau nama resminya.

PUTAUW
Nma lainnya adalah Pe-te ,zat ini adalah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang dibuat dari bungan yang namanya Opium.Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak.

CIRI PENGGUNA PUTAUW
Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat tidak bersemangat ,mata sayu ,pucat ,tidak dapat berkonsentrasi ,hidungsering terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.!
Kurus karena nafsu makan berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering pusing atau sakit kepala.

SAKAUW
Adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga akan menimbulkan gejala mual-mual , mata dan hidung berair ,tulang dan sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak wajar dan pemakai terlihat menggigil seperti kedinginan.

SHABU - SHABU
Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir atau seperti VETSIN (bumbu penyedapmakanan). Ada beberapa jenis antara lain : Chystal ,Coconut ,Gold River.

CIRI PENGGUNA SHABU - SHABU :
Setelah menggunakannya ,pemakai akan terlihat bersemangat, tapi juga cenderung Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk terus ber
aktivitas ,tapi tetap akan sulit berfikir dengan baik.

ECSTASY
Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah : Alladin , Apel , Electric , Butterfly dengan nama Gaul yang bermacam - macam.

CIRI PENGGUNA ECSTASY
Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek Negatif yang dapat timbul adalah kerusakan saraf otak
dehidrasi (kurang cairan) ,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos , kerusakan saraf mata dan tidak nafsu makan.

CANNABIS
Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi TELER atau FLY.

CIRI PENGGUNA CANNABIS
Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat bengkak ,merah dan berair , terlihat sering bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit berpikir ,perasaan gembira dan selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak bergairah.

OPIOID (OPIAD)
yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).

EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.

GEJALA INTOKSITASI (KERACUNAN) OPIOID :

Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu ( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.

GEJALA PUTUS OBAT :
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik.

Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.


GEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH :

kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia.

Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.

Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.

Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah :

Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

Heroin ( putaw )
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.

Morfin
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

Sumber : BNN

Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang Berlebihan :

1. Opiat (heroin, morfin, ganja)
- perasaan senang dan bahagia
- acuh tak acuh (apati)
- malas bergerak
- mengantuk
- rasa mual
- bicara cadel
- pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
- gangguan perhatian/daya ingat

2. Ganja
- rasa senang dan bahagia
- santai dan lemah
- acuh tak acuh
- mata merah
- nafsu makan meningkat
- mulut kering
- pengendalian diri kurang
- sering menguap/ngantuk
- kurang konsentrasi
- depresi

3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
- kewaspadaan meningkat
- bergairah
- rasa senang, bahagia
- pupil mata melebar
- denyut nadi dan tekanan darah meningkat
- sukar tidur/ insomnia
- hilang nafsu makan

4. Kokain
- denyut jantung cepat
- agitasi psikomotor/gelisah
- euforia/rasa gembira berlebihan
- rasa harga diri meningkat
- banyak bicara
- kewaspadaan meningkat
- kejang
- pupil (manik mata) melebar
- tekanan darah meningkat
- berkeringat/rasa dingin
- mual/muntah
- mudah berkelahi
- psikosis
- perdarahan darah otak
- penyumbatan pembuluh darah
- nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
- distonia (kekakuan otot leher)

5. Alkohol
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol

6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian

Tanda-Tanda Kemungkinan Penyalahgunaan Narkotika dan Zat adiktif

a. Fisik
- berat badan turun drastis
- mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
- tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
- buang air besar dan kecil kurang lancar
- sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

b. Emosi
- sangat sensitif dan cepat bosan
- bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang
- emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
- nafsu makan tidak menentu

c. Perilaku
- malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
- menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
- sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam
- suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang
- selalu kehabisan uang
- waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
- takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi
- sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat”
- sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
- sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
- mengalami jantung berdebar-debar
- sering menguap
- mengeluarkan air mata berlebihan
- mengeluarkan keringat berlebihan
- sering mengalami mimpi buruk
- mengalami nyeri kepala
- mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi


Jumat, 24 April 2009

SEJARAH BERDIRINYA GUGUSDEPAN RADEN FATAH 2237-2238


Organisasi Gerakan Pramuka yang berpangkalan di SD Negeri Pondok Aren I, pada awalnya sudah ada. Namun dikarenakan beberapa faktor, maka Organisasi Gerakan Pramuka yang terdapat di sekolah tersebut sempat vacum selama kurang lebih 5 tahun, yaitu dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1995.

Dan pada bulan Oktober 1995, SD Negeri Pondok Aren I kedatangan Guru Baru yang bernama Pak Sarip Hidayat, dan atas Prakarsa beliaulah maka Organisasi Gerakan Pramuka yang berpangkalan di SD Negeri Pondok Aren I baru dimulai lagi aktivitasnya. Dan pada waktu itu Gugusdepan tersebut bernama : “GUGUSDEPAN PERSIAPAN SD NEGERI PONDOK AREN I”.

Selanjutnya baru pada tanggal 10 Februari 1996 tepatnya hari Sabtu jam 10.00 WIB sekolah SD Negeri Pondok Aren I mendapatkan Surat Keputusan dari Kwartir Ranting Pondok Aren, yang isinya menyatakan bahwa Gugusdepan yang berpangkalan di SD Negeri Pondok Aren I telah dinyatakan sebagai Gugusdepan yang terdaftar di Kwartir Ranting Pondok Aren dengan mendapatkan nomor “1037” untuk Putra dan nomor :”1038” untuk Putri serta untuk nama Gugusdepan diserahkan kepada pihak Gugusdepan. ( namun sehubungan dengan terbentuknya propinsi Banten, maka nomor Gugusdepan yang dahulu kini telah berubah menjadi “2237” untuk putra dan “2238” untuk putri ).

Selanjutnya, sehubungan dengan surat keputusan yang diberikan oleh Kwartir Ranting Pondok Aren, maka pihak Gugusdepan langsung mengadakan Rapat Intern Gugusdepan yang diantaranya membahas tentang nama dan strukturisasi di Gugusdepan. Barulah setelah rapat tersebut selesai, Gugusdepan yang berpangkalan di SD Negeri Pondok Aren I ini dinyatakan dengan nama :”GUGUSDEPAN RADEN FATAH ”, Dan dari hasil rapat tersebut juga ditetapkan bahwa pada setiap tanggal 10 Februari diperingati sebagai hari ulang tahun Gugusdepan Raden Fatah 2237 – 2238.



PERINGATAN HARI KARTINI TAHUN 2009


Pondok Aren - Seluruh siswa dan siswi SD Negeri Pondok Aren I memperingati Hari Kartini dengan melakukan karnaval. Mereka mengelilingi kampung di sekitar sekolah dengan berjalan kaki.

Kegiatan Hari Kartini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 April 2009 dimulai pukul 07.30 WIB ini mengabil tema : "Dengan Memperingati Hari Kartini Tahun 2009 ini, mari kita berantas Kebodohan" dan kegiatan dibuka oleh Bapak Drs. H. Effendi, MM selaku Kepala Sekolah SDN Pondok Aren I.

Karena tidak terbiasa mengenakan pakaian daerah, semua peserta harus berjalan pelan dan tertatih-tatih. Di sepanjang jalan ada beberapa siswa yang terpaksa harus membetulkan kain panjangnya karena mau melorot.

Setibanya sampai di sekolah, semua Siswa/i dan Dewan Guru istirahat sejenak untuk menantikan Pelatih Pramuka Raden Fatah merapihkan panggung untuk lomba Fashion Show. Lomba Fashion Show ini diikuti oleh siswa kelas 1 (satu) sampai dengan siswa kelas VI (enam) dan dibagi dalam 3 (tiga) katagori, yaitu : katagori I terdiri dari siswa/i kelas I dan II, Kategori II terdiri dari siswa/i kelas III dan IV, serta katagori III terdiri dari siswa/i kelas V dan VI, dan untuk Dewan Jurinya diambil dari guru bidang study yaitu Pak A. Syarifudin dan Pak Sarip Hidayat.

Akhirnya, sekitar pkl. 11.30 WIB kegiatan pun selesai dengan dibacakannya para pemenang lomba Fashion Show SDN Pondok Aren I tahun 2009.




Rabu, 15 April 2009

LOMBA TAPB-IV DI SMP PALATEHAN - SERPONG.

Hari itu hari Sabtu tepatnya tanggal 21 Januri 2009 cuaca sangat cerah sekali, dan kebetulan di SD Negeri Pondok Aren I seluruh Pengurus Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 baik dari unsur Mabigus, Pembina sampai dengan Pelatihnya sedang berkumpul untuk melaksanakan Rapat Persiapan kegiatan 13 Tahun Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238, tahun 2009. Dan kira-kira sekitar jam 12.00 WIB ada kabar bahwa Gugusdepan SMP Palatehan-Serpong ternyata jadi mengadakan kegiatan "Temu Aksi Penggalang Beregu IV (TAPB-IV)", pada tanggal 22 Februari 2009.

Berita tersebut tentu saja membuat seluruh jajaran Pengurus bingung, karena berita sebelumnya bahwa kegiatan tersebut dikabarkan ditunda sampai dengan tahun depan dan seluruh Pengurus sedang sibuk-sibuknya untuk mempersiapkan
kegiatan 13 Tahun Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238, tahun 2009 yang rencananya akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, tanggal 14 Februari 2009

Dan Akhirnya hasil rapat tersebut diputuskan bahwa Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 tetap mengikuti kegiatan tersebut untuk mempertahankan Juara Umum yang telah diraih selama 2 (dua) tahun berturut-turut (dari tahun 2007 - 2008), walaupun resikonya Anggota PASIS Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 hanya mempunyai waktu latihan selama kurang lebih 1 (satu) minggu.

Selanjutnya untuk memberikan kesempatan kepada Pasis Junior (kelas V), maka Kak Santosa dan Kak Yuyun selaku Pembina Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 memutuskan untuk mengirimkan 3 (tiga) Regu yang terdiri dari Regu Matahari (PASIS Senior/kelas VI), Regu Padi-Kapas (PASIS Junior/Kelas V) dan Regu Pinguin (PASIS Junior/Kelas V) untuk dikirimkan mengikuti kegiatan tersebut.

Dikarenakan latihannya sangat Singkat, Semua Anggota PASIS yang dikirimkan akhirnya tidak hanya berlatih di sekolah, mereka juga berlatih di rumah masing-masing dengan kesadaraan sendiri.

Dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Anggota PASIS akhirnya berkumpul di sekolah sejak Pkl. 05.30 dan dilepas oleh Kak T. Hendrayana selaku Ketua Komite SDN Pondok Aren I pada pkl. 06.30 WIB.

Lomba demi lomba telah diikuti dari mulai Lomba Morse Pluit, Lomba Pengetahuan Agama Islam + (Azan/Qori), Lomba Sandi-sandi, Lomba Meniti Jembatan Kreasi (Games), Lomba PBB Dasar tanpa tongkat dan Lomba Yel-yel dan akhirnya tinggal menunggu pengumuman hasil perlombaan.


Dan saat-saat yang mendebarkan telah tiba, Pengumuman siap dibacakan dan membuat tegang seluruh Anggota PASIS, seluruh Pembina dan Pelatih serta Alumni SDN Pondok Aren 1 yang hadir pada saat itu dan hasilnya Alhamdulillah Bahwa Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238 mendapatkan hasil :


Regu Matahari :

Juara 3 Morse Pluit
Juara 1 Lomba Meniti Jembatan Kreasi
Juara 1 Lomba PBB Dasar tanpa tongkat
Juara 1 Lomba Yel-yel Beregu
Juara 1 Beregu Putri


Regu Padi-Kapas :

Juara 3 Beregu Putri

Regu Pinguin :

Juara 1 Lomba Sandi-sandi
Juara 3 Lomba Meniti Jembatan Kreasi
Juara 2 Beregu Putra

Dan akhirnya panitia mengumumkan bahwa juara umum lomba TAPB IV jatuh kembali ketangan SD Negeri Pondok Aren I dan sekaligus menjadi Piala Tetap, dikarenakan SDN Pondok Aren I telah meraih Piala Bergilir tersebut selama 3 tahun berturut-turut.

Kegiatan tersebut ditutup oleh Kak Drs. Eko selaku Ka. Mabigus Gerakan Pramuka di SMP Falatehan serpong dengan memberikan Piala Bergilir tersebut ke pada Pembina-pembina Gugusdepan Raden Fatah 2237-2238
.