Senin, 15 Juni 2009

SEJARAH KEPANDUAN DIDUNIA


Pada tahun 1908, Mayor Jenderal Baden Powell, yang nama lengkapnya “Lord Robert Baden Powell”, mencetuskan gagasan tentang sistem pendidikan diluar sekolah bagi kalangan anak-anak dan remaja di negaranya (Inggris). Dengan gagasan itu, ia bercita-cita agar anak-anak dan remaja Inggris menjadi warga Negara dan anggota masyarakat yang baik serta dapat memenuhi tuntutan keadaan dan kebutuhan Kerajaan Inggris Raya.

Sejarah kepanduan tidak dapat dipisahkan dengan buku “Scouting For Boys”, karena buku itulah yang pertama kali menyebabkan anak-anak dan remaja beramai-ramai bergabung dalam kegiatan permainan dialam terbuka yang dinamakan Gerakan Kepanduan (Boys Scout).

Sesuai dengan namanya Organisasi Boy Scout secara khusus menjadi wadah untuk menampung para pemuda. Akan tetapi, tidak lama kemudian adik perempuan Baden Powell yang bernama “Agnes”, menganjurkan kepada Baden Powell untuk mendirikan organisasi “Kepanduan Puteri” dengan nama “Girls Guides”. Organisasi tersebut selanjutnya diteruskan oleh isteri Baden Powell, yaitu “Ny. Olave Baden Powell”.

Pada dasarnya, kegiatan Boys Scout dan Girls Guides di Inggris adalah berupaya memperkenalkan kembali anak-anak dan remaja terhadap lingkungan alam ditengah-tengah suasana alam yang semakin tercemar dengan adanya perkembangan kegiatan industrialisasi modern dengan bantuan peralatan yang kian canggih.

Pada tahun 1916, buku karya pengarang Inggris, “Rudyard Kliping”, dengan judul “The Jungle Book” yang mengisahkan tentang seorang anak yang dibesarkan oleh Srigala, mengilhami berdirinya kelompok “Kepanduan Siaga” yang bernama “CUB” (Serigala Kecil atau Anak Serigala).

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1918 Baden Powell mendirikan Kepanduan untuk “Golongan Penegak (Rover Scout)”. Untuk meningkatkan kualitas para anggota Penegak, maka pada “tahun 1922” Baden Powell menulis sebuah buku yang berjudul “Rovering To Succes” (Mengembara menuju keberhasilan). Buku ini berkisah tentang petualangan seorang pemuda yang sedang berperahu menuju sebuah pantai (disebut Pantai Bahagia) dengan berlayar melewati berbagai rintangan berbentuk karang-karang tajam (karang kehidupan) yang berbahaya yang selalu menghalangi laju perahu pemuda tersebut. Pesan dari buku tersebut adalah agar para Pramuka Penegak harus senantiasa sabar, ulet dan tangguh didalam menghadapi tantangan hidup, agar cita-citanya tercapai.

Dalam buku “Rovering To Succes”, Baden Powell menggambarkan bentuk-bentuk tantangan yang menurutnya sangat berbahaya bagi generasi muda, yaitu :
1. kesenangan berjudi;
2. hidup tanpa Tuhan atau tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheist);
3. hidup mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain (sikap serakah dan munafik);
4. hidup berfoya-foya dan lupa daratan;
5. suka minum-minuman keras dan Narkoba.

Pada dasarnya Baden Powell telah mengajarkan bahwa untuk bisa meraih keberhasilan, para pemuda harus dapat menahan diri dari beberapa macam rintangan seperti yang tercantum diatas (karang-karang kehidupan tadi). Selain itu Baden Powell Juga menulis buku Petunjuk untuk Pembina, yaitu pada “tahun 1914” sampai “tahun 1919”.

Baden Powell menerima sebidang tanah dari salah seorang sahabatnya yang bernama “William F. DeBois Mc. Laren” untuk dipergunakan sebagai tempat bermain dan berlatih. Taman ini akhirnya diberi nama “Gilwell Park”.

Langkah-langkah Baden Powell, kemudian disambut secara serempak oleh hampir Negara Eropa, bahkan Negara-negara Asia dan Afrika. Sehingga tidak mengherankan jika sampai “tahun 1922”, tidak kurang dari 5,5 juta anak dan remaja diseluruh dunia telah turut bergabung kedalam organisasi kepanduan di negaranya masing-masing.

Dengan jumlah anggota sebanyak itu memungkinkan untuk diselenggarakannya “Jambore Sedunia”, yang untuk pertama kalinya dilaksanakan pada “tahun 1920” di “Arena Olympia, London”. Dalam Jambore yang diikuti oleh 27 negara itu, Baden Powell dikukuhkan sebagai “Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World)”.

Sejak itulah, Jambore menjadi acara tetap pertemuan Pandu-pandu sedunia yang pada kesempatan berikutnya diadakan diberbagai Negara berikut ini :
- Tahun 1924 Jambore Sedunia II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark.
- Tahun 1929 Jambore Sedunia III di Arrow Park, Brikenhead, Inggris.
- Tahun 1933 Jambore Sedunia IV di Godollo, Budapest, Hongaria.
- Tahun 1937 Jambore Sedunia V di Vogelenjang, Bloemendaal, Belanda.
- Tahun 1947 Jambore Sedunia VI di Moisson, Prancis.
- Tahun 1951 Jambore Sedunia VII di Salz Kamergut, Austria.
- Tahun 1955 Jambore Sedunia VIII di Ontario, Canada.
- Tahun 1957 Jambore Sedunia IX di Sutton Coldfild, Inggris.
- Tahun 1959 Jambore Sedunia X di Makiling, Filipina.
- Tahun 1963 Jambore Sedunia XI di Marathon, Yunani.
- Tahun 1967 Jambore Sedunia XII di Idaho, Amerika Serikat.
- Tahun 1971 Jambore Sedunia XIII di Asagiri, Jepang.
- Tahun 1975 Jambore Sedunia XIV di Lillehammer, Norwegia
- Tahun 1979 Jambore Sedunia seharusnya diadakan di Neishaboor, Iran, tetapi dibatalkan karena ketika itu Iran sedang berperang dengan Irak, sehingga situasinya tidak memungkinkan.
- Tahun 1983 Jambore Sedunia XV di Kananaskis, Alberta, Kanada.
- Tahun 1987 Jambore Sedunia XVI di Australia

Pada “tahun 1920”, dibentuklah “Dewan Internasional” yang mempunyai 9 (sembilan) anggota dan kantor pusatnya berada di kota “London, Inggris”. Kemudian “Dewan Internasional” berubah menjadi “Biro Kepanduan Sedunia ( World Scouth Buereau )”, yang pada “tahun 1958” kantor pusatnya berkedudukan di kota “Ottawa, Kanada”. Pada tahun itu juga, tepatnya pada “tanggal 1 Mei 1958” kantor pusatnya dipindahkan lagi ke “Jenewa, Swiss”.

Sejak “tahun 1920” hingga “tahun 1965” Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dijabat berturut-turut oleh “Huber Martin (Inggris), Kolonel J.s. Wilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada)”. Dan pada “tahun 1965”, “D.C. Spry” digantikan oleh “R.T. Lund”, sampai “tahun 1968”.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar